alat alat infus beserta gambarnya
CaraKerja Alat Autoclave Dalam Mensterilkan Alat Medis – Berbagai alat kesehatan yang dipakai di seluruh pelayanan kesehatan pasti semua mengandung bakteri. Karena setiap harinya alat tersebut akan hinggap di tubuh pasien yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kebersihan di semua tempat pelayanan kesehatan menjadi suatu kewajiban untuk mendukung pula kesehatan sang
TokoAlat Kesehatan Murah di Ciputat. BiolabMedika adalah toko alat kesehatan yang meyediakan berbagai macam alat kesehatan dan juga keperluan medis atau laboratorium dengan murah dan lengkap. BiolabMedika merupakan distributor alat kesehatan untuk daerah Tangerang selatan dan Jakarta bahkan sudah mencakup seluruh Indonesia yang menyediakan berbagai
2 Spike/Penetrate Needle Infuse adalah jarum infus/tranfusi set yang berfungsi sebagai pembolong botol infus dan juga sebagai penghubung pertama cairan infusan. 3. Air Vented adalah lubang kecil pada spike yang berfungsi penyetabil udara drip chamber dan juga berfungsi sebagai ventilasi ketika memberikan terapi infusan vial. 4.
SEjarahAlat Suntik / Spuit / Syringe. Bentuk injeksi intravena dan infus dimulai sejak 1670. Namun, Charles Gabriel Pravaz dan Alexander Wood adalah yang pertama untuk mengembangkan sebuah jarum suntik dengan jarum denda cukup untuk menembus kulit pada tahun 1853. Banyak kesulitan teknis yang dihadapi mereka bereksperimen dengan transfusi
KINI kami telah menemukan alat untuk menemukan pembuluh vena pada bayi, sehingga akan memudahkan dalam pemasangan telah memenangkan PERSI AWARD 2011 ( Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia ) Alat ini aman bagi bayi, dengan menggunakan lampu LED dan batere 9 Volt yang bisa di charge. INFO TERBARU!!!!!!
Site De Rencontre Gratuit Haute Savoie. Uploaded byKA Hendra 83% found this document useful 6 votes6K views26 pagesDescription50 alat medisOriginal Title50 Alat Kesehatan Dan Fungsinya Beserta HENDRACopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document83% found this document useful 6 votes6K views26 pages50 Alat Kesehatan Dan Fungsinya Beserta Gambarnya - Docx HENDRAOriginal Title50 Alat Kesehatan Dan Fungsinya Beserta HENDRAUploaded byKA Hendra Description50 alat medisFull description
Infus merupakan metode pemberian cairan dan obat yang dilakukan langsung melalui pembuluh darah. Cairan yang diberikan melalui infus dapat berfungsi sebagai cairan pemeliharaan ataupun cairan resusitasi. Cairan infus akan diberikan ketika pasien melakukan perawatan di rumah sakit. Cairan infus intravenous fluid tersimpan di dalam sebuah kantong atau botol steril yang akan dialirkan melalui selang menuju pembuluh darah. Jenis dan jumlah cairan yang digunakan akan bergantung kondisi pasien, ketersediaan cairan, dan tujuan pemberian cairan infus. Selain untuk memberikan cairan, pemberian infus juga bisa dilakukan sebagai metode pemberian obat secara parenteral. Jenis Cairan Infus dan Kegunaannya Ada beragam cairan infus yang dapat digunakan ketika pasien mendapatkan perawatan. Cairan infus yang umum digunakan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu Cairan kristaloid Jenis cairan infus yang pertama adalah kristaloid. Cairan kristaloid mengandung natrium klorida, natrium glukonat, natrium asetat, kalium klorida, magnesium klorida, dan glukosa. Cairan kristaloid umumnya digunakan untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit, mengembalikan pH, menghidrasi tubuh, dan sebagai cairan resusitasi. Beberapa cairan infus yang masuk ke dalam jenis cairan kristaloid antara lain Cairan saline Cairan saline NaCL % merupakan cairan kristaloid yang sering ditemui. Cairan ini mengandung natrium dan clorida. Cairan infus ini digunakan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang, mengoreksi ketidakseimbangan elektrolit, dan menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan baik. Ringer laktat Ringer laktat merupakan jenis cairan kristaloid yang mengandung kalsium, kalium, laktat, natrium, klorida, dan air. Cairan ringer laktat umumnya diberikan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang saat mengalami luka, cedera, atau menjalani operasi yang menyebabkan kehilangan darah dengan cepat dalam jumlah yang banyak. Selain itu, cairan ini juga sering digunakan sebagai cairan pemeliharan ketika sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Dextrose Dextrose merupakan cairan infus yang mengandung gula sederhana. Cairan ini sering digunakan untuk meningkatkan kadar gula darah, pada seseorang yang mengalami hipoglikemia gula darah rendah. Selain itu, cairan infus dextrose juga dapat digunakan untuk kondisi hyperkalemia kadar kalium yang tinggi. Cairan koloid Jenis cairan yang kedua adalah cairan koloid. Cairan koloid memiliki molekul yang lebih berat. Cairan ini dapat diberikan pada pasien yang menderita sakit kritis, pasien bedah, dan juga sebagai cairan resusitasi. Cairan infus yang termasuk ke dalam jenis cairan koloid adalah Gelatin Gelatin merupakan salah satu cairan koloid yang mengandung protein hewani. Salah satu kegunaan cairan ini adalah untuk mengatasi keadaan kurangnya volume darah yang disebabkan oleh kehilangan darah. Albumin Pemberian cairan infus albumin biasanya dilakukan saat pasien memiliki kadar albumin yang rendah, misalnya pasien yang menjalani operasi transplantasi hati, menderita luka bakar akut, dan pasien sepsis. Dekstran Dekstran merupakan jenis cairan koloid yang mengandung polimer glukosa. Dekstran dapat digunakan untuk memulihkan kondisi kehilangan darah. Selain itu, dekstran juga digunakan untuk mencegah terjadinya tromboemboli setelah operasi. Cairan infus tidak boleh digunakan secara sembarangan dan penggunaannya harus berada di bawah pengawasan dokter. Hal ini karena risiko komplikasi akibat pemberian infus bisa saja terjadi. Selain itu, pemilihan jenis cairan infus juga harus disesuaikan dengan kondisi pasien dan pertimbangan dokter.
Alat Kesehatan – Privat menjalankan pekerjaannya, para tenaga medis membutuhkan beraneka rupa alat kesegaran. Alat kesehatan adalah instrumen, mesin, ataupun bahan, yang digunakan untuk mendiagnosis, mencegah, menyembuhkan, maupun merawat orang ngilu, seperti mana 33 perkakas perangkat kesegaran berikut ini. Dibawah ini ialah daftar alat kesehatan dan fungsinya yang dilengkapi dengan gambar cak bagi lebih mempermudah pembaca privat memahami peralatan-peralatan yang seremonial dipakai dalam bumi kedokteran atau kedokteran. 1. First Aid Kit First Aid Kit atau dikenal dengan nama perangkat P3K Pertolongan Pertama Lega Kecelakaan lalu dibutuhkan saat terjadi kecelakaan ringan ataupun parah. Alat P3K berguna untuk memberikan pertolongan dan perawatan temporer sebelum mendapat uluran tangan lanjutan. Kotak P3K harus berisi peralatan dari macam kompres, plester, antiseptik, selimut, sarung tangan, gunting, tabung oksigen portabel, perban, kasa steril, termometer, peniti, pinset, dan senter. Kotak P3K juga harus dilengkapi remedi antinyeri, antimulas, aspirin, antialergi, pembeli mata, obat kilir, dan amoniak cair. 2. Stetoskop Stetoskop adalah alat kesehatan yang paling buruk perut dijumpai. Stetoskop ialah alat akustik yang fungsinya memeriksa suara di dalam tubuh, seperti detak jantung, suara pergerakan tali perut dan lambung, dan lainnya. Suara tidak normal yang terdengar tinggal stetoskop berguna untuk mendiagnosis penyakit. Alat ini bisa menjatah proklamasi suara tertentu sekalian menghilangkan suara lainnya. Dengan menerjemahkan suara yang didengar melintasi alat ini, medikus bisa mengambil tindakan pengobatan nan tepat bikin pasien. 3. Bedpan Dalam bahasa sehari-masa, bedpan lebih dikenal dengan etiket pispot. Perangkat kesehatan nan suatu ini berfungsi untuk menampung urine dan feses pasien yang tidak bisa pergi ke toilet. Lazimnya, bedpan dibuat dari bahan besi, plastik, maupun kaca. 4. Termometer Kehadiran termometer hampir cak acap dibutuhkan dalam segala apa kejadian medis. Alat ini berfungsi untuk suhu jasmani dan memiliki beberapa jenis, begitu juga termometer air raksa merkuri, termometer digital, dan yang terbaru termometer inframerah. Termometer merkurium relatif murah, hanya kurang akurat, lambat, dan dapat berbahaya jika pecah. Sungguhpun kian mahal, termometer digital menyampaikan master berupa ponten tetapi dalam bilang saat. Termometer inframerah sekali lagi menggunakan sistem digital, saja dipakai sonder hingga ke tubuh. 5. Pispot Urinal Pispot urinal adalah alat bantu bagi pasien atau lansia yang harus konsisten berada di tempat tidur maupun sulit bergerak. Ada beberapa bentuk pispot sesuai jenis kelamin penggunanya, rata-rata berbentuk bumbung atau bak yang dilengkapi pencahanan sehingga mudah dibawa. Target produsen pispot pun bermacam-spesies, kebanyakan dari plastik atau stainless. Dibanding nan berbahan plastik, pispot stainless memiliki beberapa keunggulan mudah dibersihkan, kualitasnya lebih bagus, dan volumenya lebih banyak. 6. Alat Mencacah Dalam istilah medis, alat ki mendoktrin dikenal dengan cap syringe, spet, maupun spuit. Mungkin semua turunan pernah melihatnya. Instrumen ini berbentuk pompa piston sederhana dan berfungsi untuk memasukkan enceran/gas ke dalam tubuh pasien langsung ke pembuluh darah. Di samping itu, alat mencacah pula berfungsi cak bagi mengisap hancuran/asap sebagai sampel untuk uji laboratorium. Ukuran dan tipe perlengkapan ki mendoktrin berbagai, tergantung penggunaannya dan biasanya sudah suatu cangkang dengan jarumnya. Alat suntik harus ceria dan tetapi bisa digunakan oleh tenaga kedokteran. 7. Perangkat Infus Infuse Set Selain gawai mencacah, obat atau cairan tak juga bisa dimasukkan ke dalam tubuh menerobos infuse set. Dengan cara ini, enceran obat, vitamin, atau elektrolit dialirkan ke privat bodi melalui vena dengan kelancaran yang bisa diatur secara tetap konstan dalam waktu tertentu. Perabot infus sering digunakan bilamana pasien harus menjalani rawat inap di rumah lindu. Infuse set termuat keberagaman alat kesehatan suntuk pakai disposable. Artinya, infuse set sekadar boleh digunakan satu kali dan setelah itu harus dibuang. 8. Kursi Sepeda Kedudukan pit kembali tertulis perlengkapan kesehatan berupa alat tolong bagi orang yang mengalami kesulitan berjalan. Kesulitan berjalan bisa diakibatkan kondisi linu, patah sumsum tungkai, atau sedikit bawaan. Berdasarkan sistemnya, terserah dua keberagaman singgasana besikal, yaitu elektrik dan manual. Sementara itu, bersendikan fungsinya, kursi roda dibedakan menjadi beberapa macam, seperti kedudukan roda standar, kursi roda bakal penderita cerebral palsy, kursi roda pediatrik, kedudukan roda untuk berolahraga, dan lainnya. 9. Nebulizer Penderita asma tentu telah lain asing dengan peranti nan suatu ini. Nebulizer sebenarnya bukan tergolong alat bantu kebugaran. Fungsi alat ini adalah mengingkari bentuk pemohon cairan menjadi uap ataupun aerosol sehingga bertambah mudah dihirup. Dengan nebulizer, pengasosiasi akan refleks turut ke kerumahtanggaan sistem pernapasan sehingga bisa berkreasi lebih efektif dan lebih cepat reaksinya. Selain asma, nebulizer juga biasa digunakan bagi mengatasi ki aib bronkitis, sinusitis, maupun lainnya . 10. Glucometer Glucometer adalah perabot cak bagi mengecek kodrat gula talenta. Suatu set perabot ini terdiri dari jarum lancet, instrumen lancet, strip pengukur, dan organ ukur itu sendiri. Jarum lancet beserta perkakas penyuntiknya yakni alat simpatisan agar tes gula darah mandiri bisa dilakukan. Adapun babak yang berperan langsung intern pengukuran kadar sakarosa secara mandiri adalah strip pengukur dan perangkat pengukur. Strip pengukur digunakan untuk menjeput sampel darah dan berperangai sekali pakai, begitu sekali lagi dengan pencucuk lancet-nya. 11. Pulse Oximeter Pulse oximeter ialah alat kesehatan yang berfungsi mengukur kadar maupun kepekatan oksigen di kerumahtanggaan darah. Alat ini digunakan untuk mempermainkan kesehatan pasien yang memiliki ki aib asimilasi ataupun jantung, begitu juga asma, kanker rabu, pneumonia, bidasan jantung, dan gagal dalaman. Pulse oximeter berformat kecil dan dioperasikan dengan menggunakan aki. Untuk menggunakannya, alat dijepitkan ke ujung jari pasien. Instrumen ini dilengkapi sensor cuaca yang menembus jaringan. Hasil pengukuran akan terlihat di layar kerumahtanggaan tulang beragangan persentase. 12. Syringe Pump Sama seperti infuse pump, perabot ini juga befungsi cak bagi mengegolkan hancuran atau obat ke dalam tubuh pasien dengan dosis dan hari tertentu secara terintegrasi. Hanya cuma, kalau pada infuse, pelelang/cairan dimasukkan melalui selang, pada syringe pump, obat atau cair dimasukkan melangkahi jarum suntik. Syringe pump bekerja dengan sistem elektronik mikroprosesor untuk mengontrol kuantitas cairan nan dimasukkan ke dalam fisik pasien. Jumlah cair ini dihitung berdasarkan per jam. Alat ini dilengkapi peluit yang akan berbunyi ketika dosis dan waktu nan sudah ditentukan terlampau. 13. Topeng Oksigen Masker oksigen digunakan kerjakan memberikan oksigen kepada pasien yang mengalami bencana fotosintesis. Alat ini dilengkapi ujar-ujar sehingga proses anugerah oksigen bisa dilakukan dengan lampias. Saat digunakan, posisi alat menutupi hidung dan mulut sekaligus. Peranti kedokteran ini dibuat bersumber bahan yang lentur, seperti silikon dan PVC yang memenuhi tolok kualitas medis, dengan warna bening. Terserah sejumlah jenis masker oksigen, seperti simple face mask, rebreathing mask, dan non-rebreathing mask. Biasanya, perangkat ini disediakan beserta tabung oksigennya. 14. Kruk Radas Bantu Jalan Bagi orang yang mengalami beda kaki, patah tulang kaki, lemah kaki, atau punya invalid kaki bawaan, dibutuhkan radas tolong kronologi yang absah disebut kruk. Fungsi kruk adalah lakukan menopang keseimbangan dan mengurangi tanggung berat badan saat berjalan, bisa juga buat mengganjar maslahat otot. Cak bagi menggunakannya, kruk dipegang dengan tangan dan ujungnya disandarkan lega ketiak. Itulah sebabnya, alat ini buruk perut juga disebut kruk katek. Kruk bisa digunakan satu atau berpasangan sesuai kebutuhan. Kruk biasanya dibuat mulai sejak bahan kayu atau logam ringan. 15. Ranjang Pasien Setiap rumah sakit membutuhkan ranjang pasien sebagai tempat bernaung pasien yang menjalani rawat mengadar. Ada dua macam ranjang pasien, yaitu yang menggunakan sistem manual dan elektrik. Tempat tidur manual digerakkan dengan tangan, sedangkan ranjang elektrik menggunakan remote. Beralaskan mekanismenya, ada tiga tipe petiduran pasien 1 crank engkol, 2 crank, dan 3 crank. Seiring kronologi teknologi di bidang kesegaran, ranjang pasien juga kini dibuat privat beragam eksemplar. Semakin panjang kelasnya, pembaringan pasien nan disediakan pun makin nyaman, utamanya yang menggunakan sistem elektrik. 16. Peraduan Periksa Examination Bed Ranjang periksa digunakan para ahli medis untuk memeriksa pasien n domestik posisi menggeletak. Pemeriksaan yang dilakukan hanya konkret penapisan asing, seperti mengusut tekanan darah, denyut jantung, suhu, sinus mulut, dan indra peraba luar. Bentuk peraduan periksa ini menyerupai meja hierarki dengan bagian ketua dapat dinaikkan dengan sudut kemiringan maksimal 45 derajat. Matra standar ranjang periksa adalah 200x65x75 cm. Rangkanya terserah yang dibuat dari pipa besi dan baja antikarat, ada juga yang menggunakan sasaran PVC. 17. Tensimeter Sesuai namanya, tensimeter merupakan instrumen kesehatan bagi mengukur tekanan darah tensi. Dalam dunia medis, alat ini dikenal dengan nama sphygmomanometer. Sinse atau perawat menggunakan alat ini bagi melabu apakah tekanan pembawaan pasien normal atau tidak lakukan keperluan diagnosis kian lanjut. Ketika ini, dikenal dua jenis tensimeter, yaitu manual dan digital. Pada tensimeter manual, alat dilengkapi balon untuk memompa, sedangkan tensimeter digital dilengkapi layar. Selain tekanan bakat, tensimeter digital juga refleks menimbang denyut dalaman. Tak hanya kondominium gempa bumi alias akomodasi kesehatan lainnya, tensimeter lagi waktu ini sudah banyak digunakan di rumah-rumah, terutama tensimeter digital. Dengan demikian, pasien boleh memonitor sendiri impitan darahnya secara rutin dan mandiri tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. 18. Foley Catheter Foley catheter adalah alat untuk menyalurkan urine intern sistem terkatup, bebas dari udara dan polusi di sekitarnya. Alat ini nyata selang elastis yang mencantumkan kandung air seni dengan urine bag dan pada ujungnya dilengkapi balon untuk mencegah kebocoran. Kateter kemih, tertera dari macam foley catheter, dibutuhkan oleh pasien nan tidak mampu mengosongkan kandung kemihnya. Air kencing yang enggak dikeluarkan silam berbahaya karena akan menambun dalam buah punggung dan menyebabkan kerusakan dan pil fungsi ginjal. 19. Ambu Bag Pulmonary Resuscitator Ambu bag atau pulmonary resuscitator merupakan perkakas tolong pernapasan berukuran katai dan ringan yang berfungsi untuk menerimakan napas buatan. Alat ini berbentuk pompa bulat nan dilengkapi pipa berkatup dan masker lakukan menghubungkan dan memuluskan proses rahmat udara kepada pasien. Perangkat ini dioperasikan dengan pendirian memompa oksigen mulai sejak gegana bebas berulang kelihatannya ke dalam sistem pernapasan sehingga kebutuhan oksigen pasien terpenuhi. Galibnya, ambu bag digunakan momen cak semau kondisi kritis pascakecelakaan atau kondisi tak sebelum perlengkapan ventilator tersuguh. 20. Infusion Pump Infusion pump berupa alat pompa elektronik yang berfungsi mengeset kelancaran aliran larutan infus sehingga jumlahnya terkontrol. Gawai ini dilengkapi sensor mekanik dan elektronik serta diatur dengan mikrokomputer digital sehingga kederasan titisan infus bisa diatur dengan mudah dan akurat. Perlengkapan ini biasanya digunakan di ruang ICU. Khasiat alat ini merupakan bisa memantau jikalau ada aliran gelembung peledak yang masuk kerumahtanggaan ular-ular infus yang berbahaya karena dapat menyebabkan emboli. Selain itu, organ ini dilengkapi alarm nan akan berbunyi jika infus habis atau ada obstruksi dalam revolusi. 21. Tiang Infus Infuse Stand Kusen infus berfungsi buat menurunkan pot cairan infus nan terhubung dengan pasien. Alat ini berupa tiang yang dapat diatur tingginya dan dilengkapi roda sehingga mudah dipindahkan. Tiang infus dilengkapi dua biji zakar pengait bekas mencantolkan jambangan cairan infus. 22. Medical Ventilator Medical ventilator dirancang bakal menggantikan sebagian alias seluruh kerja paru-paru dengan cara menerimakan pernapasan otomatis kepada pasien yang tidak bisa atau mengalami kesulitan bernapas. Alat ini akan mendukung ventilasi udara untuk mempertahankan fungsi pernapasan pasien. 23. Patient Monitor Patient monitor merupakan alat kesehatan yang fungsinya adalah memonitor kondisi kebugaran pasien secara realtime. Dengan alat ini, kondisi fisiologis dan tanda vital pasien dapat dilihat saat itu juga. Data-data tersebut ditampilkan pada sebuah cucur monitor, baik LCD atau CRT, secara terus-menerus. Perabot ini biasanya digunakan di ruangan ICU, IGD, ruang aksi, ataupun ruangan enggak, di mana pasien membutuhkan pemantauan secara intensif. Indeks nan ditampilkan pada cucur, antara lain detak dalaman, tekanan bakat, irama napas dan jantung, kodrat oksigen, temperatur tubuh, grafik EKG, dan lainnya. 24. Blood Lancet Blood lancet adalah alat berwujud jarum steril sekali pakai disposable nan berfungsi bikin mengambil sampel darah dengan cara menusukkannya ke ujung jari pasien kerjakan mengambil percontoh darah dalam total kecil. Alat kesehatan satu ini sangat efektif dan praktis karena ujung jarumnya radikal dan akurasinya tinggi. Biasanya, organ ini digunakan bersamaan dengan lancing device kerjakan mengecek kadar sukrosa, asam urat, kolesterol, dan tak-lain. Blood lancet dapat digunakan oleh berbagai perabot uji darah yang memakai jarum 28G. 25. Blood Warmer Pembawaan dari kontributor biasanya disimpan di internal lemari pendingin. Ketika akan dilakukan transfusi, darah harus dihangatkan terlebih dulu sampai mencapai hawa yang sesuai dengan hawa internal manusia agar pasien tidak mengalami hipotermia. Kerjakan itulah dibutuhkan alat blood warmer penghangat darah. Perangkat ini dilengkapi termostat sehingga kestabilan master pembawaan bisa dijaga. Mandu kerja alat ini ialah darah dari kantung dialirkan melalui selang yang dilewatkan di antara alat blood warmer sehingga suhunya panas kuku dan stabil, yaitu sekitar 36–39 derajat Celsius. 26. Fetal Monitor ataupun Cardiotocography CTG Fetal monitor adalah alat buat memantau kondisi bakal anak di dalam kandungan secara makin detail. Instrumen ini tidak hanya bisa mendeteksi detak dalaman bakal manusia dan kontraksi, hanya juga menganalisis dan menampilkannya intern rang tabel yang tampak di monitor. Sensor memperalat CTG galibnya dilakukan saat menjelang persalinan sehingga dokter dapat menentukan tindakan yang mungkin perlu dilakukan bikin menggampangkan persalinan. Alat ini dulu bagus jika dipadukan dengan alat lain untuk menganalisis perkembangan janin intern kandungan. 27. USG Ultrasonografi Alat ultrasonografi USG berfungsi kerjakan menggambarkan organ dalam tubuh khalayak dengan memperalat gelombang suara minor berfrekuensi tinggi. Gelombang suara tersebut akan mentransfer energi dari suatu titik ke titik lain sehingga dapat mencitrakan hampir semua fragmen badan dengan jelas. Namun, perangkat USG tidak dapat digunakan untuk mengaram bagian-bagian tubuh yang ditutupi tulang atau dipenuhi udara. Hasil pembayangan yang ditampilkan alat USG, baik bakal manusia, jantung, buah punggung, lever, lambung, tali perut, maupun lainnya dapat dilihat di layar monitor berupa gambar 2, 3, alias 4 dimensi. 28. Elektrokardiograf EKG/Radas Rekam Dalaman Elektrokardiograf EKG atau alat rekam jantung merupakan organ untuk merekam aktivitas elektrik jantung arti menganalisis terserah ataupun tidaknya provokasi musik jantung. Alat ini berkarya dengan cara memasang sejumlah elektrode nan dipasang pada beberapa bagian tubuh pasien sejauh beberapa momen. Elektrode tersebut akan mendeteksi peralihan elektris nan disalurkan otot dalaman sekejap-sekejap jantung berdenyut. Indeks yang diperiksa melalui perlengkapan rekam jantung ini membentangi detak jantung dan variasinya, ukuran dan posisi dalaman, serta digunakan untuk mengevaluasi atau screening awal kondisi dalaman. 29. Defibrillator/Perangkat Pacu Jantung Defibrillator atau alat sungga jantung berfungsi mengalirkan energi kejut setrum ke jantung. Alat ini digunakan sebagai upaya kerjakan menginduksi denyut jantung pasien nan berada dalam kondisi darurat. Defibrilator terbagi dalam dua tipe, adalah defibrillator manual dan otomatis. Irama jantung diharapkan kembali jamak dengan memberikan stimulus energi kejut dengan kadar tertentu yang dilakukan bersamaan dengan CPR. Cara ini diharapkan boleh membuat detak dalaman kembali normal. 30. Perabot Keshatan – Oxygen Concentrator Oxygen concentrator yakni alat kesehatan nan berfungsi menghasilkan oksigen dengan cara memanfaatkan udara sekitar, lalu menyaringnya tanpa menggunakan tabung oksigen. Kadar otentisitas oksigen yang dihasilkan organ ini dapat hingga ke 90%. Selain untuk menghasilkan oksigen, gawai ini juga bisa digunakan umpama nebulizer. Bentuknya yang portabel membuat instrumen ini juga sejadi bagi mereka yang sedang mengamalkan terapi oksigen dalam periode pemulihan penyakit dan relaksasi. 31. Instrumen Kesehatan – Oxygen Analyzer Oxygen analyzer adalah radas cak bagi mengukur ketentuan oksigen intern satu proses pembuangan asap. Perkakas ini biasa digunakan di ruang bedah dan terbambang sreg revolusi asimilasi di mesin anestesi bikin mendeteksi sentralisasi oksigen pada peredaran pernapasan. Ada tiga diversifikasi oxygen analyzer, yaitu polarographic, galvanic, dan paramagnetic. Perkakas ini tidak boleh dioperasikan di lingkungan yang di dalamnya terwalak asap yang mudah cengkut. 32. Alat Kesegaran – Autoclaf Alat kedokteran meliputi banyak jenis, tak hanya berupa perlengkapan bantu, sahaja termasuk juga organ sterilisasi sterilizer. Salah satu gawai penyucihamaan yang digunakan privat dunia kedokteran adalah autoclave, adalah sterilizer yang memperalat uap panas bertekanan. Bahan yang digunakan bikin takhlik autoclave adalah jamur antikarat stainless steel yang di dalamnya dilengkapi molekul perapian. Uap sensual yang bertekanan tinggi di dalam autoclave pahit lidah efektif bikin membunuh mikroorganisme mengaras spora. 33. Peralatan Kesegaran – Hematolgy Analyzer Hematology analyzer adalah alat kebugaran yang berfungsi cak bagi menganalisis kamp darah secara otomatis berusul percontoh talenta. Analisis dilakukan dengan cara menghitung dan menyukat pengasingan darah secara faali bersendikan impedansi revolusi listrik terhadap kamp-sel talenta yang dilewatkan. Alat ini cerbak digunakan bikin mendiagnosis beberapa problem, begitu juga kanker dan diabetes, sekali lagi dalam pemeriksaan hematologi rutin, begitu juga memeriksa ketentuan hemoglobin serta menghitung jumlah sel leukosit dan trombosit. Alat ini tinggal boleh diandalkan karena memberikan hasil nan cepat dan akurat. 34-50 Internal penulisan Kesehatan yaitu riuk satu kebutuhan dasar manusia yang dahulu penting. Eksploitasi 33 perangkat alat kesehatan di atas dan banyak lagi organ lainnya akan dulu kondusif dalam mencecah derajat kesehatan nan diharapkan.
50% found this document useful 2 votes15K views2 pagesOriginal Titlealat infus 1Copyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?50% found this document useful 2 votes15K views2 pagesAlat InfusOriginal Titlealat infus 1Jump to Page You are on page 1of 2 You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
- Sebagai perawat sudah seharusnya memahami SOP pemasangan infus, karena tindakan pemasangan infus banyak dilakukan oleh perawat di berbagai fasilitas infus merupakan tindakan memasang selang infus dengan membuat line jalur melalui pembuluh darah dengan memasukkan venflon, abocath atau surflo jarum kaku dan tajam yang dilapisi plastik.Definisi Pemasangan InfusPemasangan infus adalah pemasukan cairan atau obat langsung ke dalam pembuluh darah vena dalam jumlah yang banyak dan waktu yang lama dengan menggunakan alat infus set Poltekes kemenkes Maluku, 2011.Pemasangan infus adalah suatu tindakan memasukan cairan elektrolit, obat, atau nutrisi ke dalam pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu tertentu dengan menggunakan set infus Hidayati, et al., 2014. Tujuan Pemasangan InfusPemasangan infus yang dilakukan perawat kepada pasien bertujuan untukMemberikan nutrisi parenteral pada klienMemperbaiki atau mencegah gangguan cairan dan elektrolit pada klien yang sakit ketidakseimbangan cairan dan akses intravena pada pemberian terapi intermiten atau emergensi Indikasi Pemasangan InfusPemasangan infus mempunyai indikasi tertentu, tidak semua penyakit memerlukan pemasangan infus. Di bawah ini adalah indikasi pemasangan infusPasien tidak sadarPasien pre dan post operasi besarPasien dengan pemberian infus dan obat-obatan intravena per drip atau bolusPasien dengan kehilangan cairan atau Operasional Prosedur SOP Pemasangan InfusBerikut adalah prosedur pemasangan infus yang dapat Anda jadikan pedoman untuk tindakan pemasangan Persiapan AlatAlat-alat yang harus dipersiapkan adalahLarutan sesuai kebutuhanJarum/pungsi vena yang terdiri dari keteter plastic, surflo, venflon, abocath dengan ukuran sebagai berikutDewasa = 18, 20, 22Anak = 24, 22Bayi = 24, jarum kupu-kupu/wings/jarum bersayapSet infus dengan ukuranDewasa = makrodripAnak = mikrodrip bila perlu dengan alat pengontrol volume/volutrol/buretAlcohol 70%KapasPovidon iodin/betadinKasa sterilTourniguedPapan penyangga lengan bila diperlukanSpalak bila perlu untuk fiksasi pada pasien anak yang belum kooperatifPlester/hipafixPerlak dan alas perlakTiang infusSarung tangan sekali pakaiBengkokGuntingBaki beralas/troli/dressing car2. Tahap Pra InteraksiIdentifikasi kebutuhan/indikasi pasienCuci tanganSiapkan alat3. Tahap OrientasiBeri salam, panggil klien dengan namanyaJelaskan tujuan dan prosedur tindakanBeri kesempatan pada klien untuk bertanya4. Prosedur Pemasangan InfusAnjurkan pasien memakai baju yang mudah untuk masuk dan keluarnya set steril dengan teknik cairan dengan menggunakan prinsip 6 benar dalam pemberian set infus, letakkan klem 2-4 cm di bawah tabung drip dalam keadaan off/ tutup botol, lakukan desinfeksi tutup botol cairan, dan tusukkan set infus ke botol/kantong cairan dengan botol cairan infus pada tiang infus, isi tabung drip infus ⅓-½ penutup jarum dan buka klem untuk mengalirkan cairan sampai ke ujung jarum hingga tidak ada udara dalam selang, klem kembali, dan tutup kembali jarum intravena/ posisi pasien dan pilih perlak dan pengalasBebaskan daerah yang akan diinsersi, letakkan tourniquet 10-15 cm proksimal tempat handscoonBersihkan kulit dengan kapas alkohol melingkar dari dalam ke luarPertahankan vena pada posisi stabilPegang IV kateter abbocath dengan sudut 20-30º, tusuk vena dengan lubang jarum menghadap ke atas, dan pastikan IV kateter masuk intravena dengan tanda darah masuk ke abbocath, kemudian tarik mandrin ± cmMasukkan IV kateter secara perlahan, tarik mandrin, dan sambungkan IV kateter dengan selang infusLepas tourniquet, kemudian alirkan cairan infusLakukan fiksasi IV kateter, kemudian beri desinfektan daerah tusukan dan tutup dengan kasaAtur tetesan sesuai programLepaskan sarung tangan 5. Tahap TerminasiEvaluasi hasil/respon klienDokumentasikan hasilnyaLakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnyaAkhiri kegiatan, membereskan alat-alatCuci tangan Komplikasi Pemasangan InfusTerdapat beberapa efek samping dari pemasangan infus, diantaranya adalah sebagai berikutKerusakan/oklusi kanula, pasien dapat melaporkan adanya nyeri pada lokasi kanula, yang segera butuh pemasangan ulang lokasi terpasang kanula diinspeksi menggunakan skor VIP visual infusion phlebitis. Nyeri pada lokasi kanula juga dapat disebabkan oleh obat, kemungkinan jika obat diencerkan dengan kadar yang merupakan reaksi inflamasi yang terjadi pada pembuluh darah yang ditandai dengan nyeri, kemerahan, bengkak, panas, indurasi pada daerah tusukan dan pengerasan sepanjang pembuluh darah terdapat tiga jenis embolisme, sebagai berikutTrombus gumpalan darah, kondisi ini biasanya diterapi dengan antikoagulan yang memasuki system kardiovaskuler, yang merupakan alas an mengapa kita harus mengeluarkan udara dari set pemberian dan spuit dapat disebabkan potongan kanula yang rusak, kaca dari ampul, atau karet dari ampul obat yang masuk kedalam obat, untuk kesalahan obat yang diberikan melalui infus, kita perlu menghentikan infus dengan segera dan memberitahu staf senior, termasuk perawat penanggung jawab, tenaga medis, dan apoteker. Cedera jarum suntik, paling sering disebabkan oleh upaya menutup kembali jarum suntik jangan pernah menutup kembali jarum shock adalah pemberian obat yang terlalu cepat dan tidak terkontrolFluid overload secara harfiah adalah ketika pemberian sejumlah cairan secara berlebihan pada pasien beresiko missal pasien gagal ginjal, flow terjadi ketika cairan yang diberikan tidak keadaan ini terjadi ketika suatu zat vesicant pembentuk bula merusak jaringan di bawahnya karena kanula keluar dari terjadi ketika kanula bergeser dari vena dan zat yang diinfuskan masuk kedalam jaringan. Lengan dapat mengalami edema sangat membengkak.Hematoma, disebabkan oleh perdarahan yang tidak terkontrol, biasanya menimbulkan pembengkakan yang keras, berbeda warna, dan nyeri di bawah kulit
alat alat infus beserta gambarnya